Dendam.

Dendam.

Dendam adalah sebagai akibat marah yang dipelihara, kebencian dan kedengkian yg berkesinambungan dan pada tindakan untuk membalas orang lain. Mengandung permusuhan didalam batin dan menanti waktu yang terbaik untuk melepaskan dendamnya, menunggu kesempatan yang tepat untuk membalas sakit hati dengan mencelakakan orang yang di dendami.
Ketenangan dan ketentraman hidup tdk dapat dimiliki oleh orang yg mempunyai sifat dendam.

Dari Aisyah,  Rasulullah bersabda:  “Orang paling dibenci Allah ialah orang yang menaruh dendam kesumat (bertengkar)”.
(HR. Muslim)

Kemarahan yang muncul dari diri bisa dikontrol dan dikendalikan dengan cara mengedepankan pertimbangan akal daripada emosi.

Membalas keburukan dengan keburukan memang dapat membahagiakan hawa nafsu, Tetapi membalas keburukan dengan kebaikan adalah kemenangan manusia dihadapan manusia lain dan di hadapan Allah.

Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seseorang memafkan kezaliman (terhadap dirinya) kecuali Allah akan menambah kemuliannya" (HR. Ahmad, Muslim dan At Tirmidzi).

(2)Sapi Betina (Al-Baqarah):
194 - Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishaash. Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

(3)Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):
134 - Orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
159 - Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

(7)Tempat yang tertinggi (Al-'A`rāf):
199 - Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.

(16)Lebah (An-Naĥl):
126 - Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.
128 - Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.

 (24)Cahaya (An-Nūr):
 22 - Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,

Musyawarah (Ash-Shūraá):
39 - Dan ( bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri.
40 - Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.
41 - Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada satu dosapun terhadap mereka.
42 - Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.
43 - Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.

(41)Yang dijelaskan (Fuşşilat):
34 - Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
35 - Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.

Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila ada seseorang yang mencacimu atau menjelek-jelekkanmu dengan aib yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah kamu balas memburukkannya dengan aib yang kamu ketahui ada padanya. Maka pahalanya untuk dirimu dan dosanya untuk dia"
(HR Al Muhamili dalam Amalinya No 354, Hasan).

Rasulullah bersabda kepada Uqbah bin Amir r.a : " Wahai Uqbah ! maukah engkau ku beritahukan budi pekerti ahli dunia dan akhirat yang paling utama ?
yaitu : melakukan shilaturahim (Menghubungkan kekeluargaan dengan orang yang telah memutuskannya), memberi pada orang yang tidak memberimu, dan memaafkan orang yang pernah menganiayamu."
(ihya ulumuddin)

Wahai diri..
Hanya sebentar saja dirimu tinggal di dunia ini..
Dunia hanyalah sebuah alam pelintasan saja..
Sungguh takkan ada ketentraman dlm pedihnya sakarotul maut bagi dirimu yg masih menyimpan dendam dan dengki..
 "Tdk akan ada masa depan bagi para pendengki dan pendendam"
 Ampuni hamba Yaa Robb dari ketidak mampuan mendidik diri..

Comments